Kamis, 03 Maret 2011

Sejarah Dinosaurus


Dinosaurus muncul pertama kali sekitar 225 juta tahun yang lalu pada Zaman Trias. Binatang ini terus hidup sampai Zaman Jura dan berkembang menjadi raksasa pada Zaman Kapur. Sekitar 65 juta tahun yang lalu, pada
akhir Zaman Kapur, dinosaurus lenyap dari muka bumi.


Bumi mulai terbentuk kira-kira 4,5 milyar
tahun yang lalu. Makhluk hidup muncul
sekitar 3,5 milyar yang lalu.
Sampai 600 juta tahun silam yang ada baru
binatang sederhana seperti bunga karang
dan ubur-ubur.
Invertebrata seperti trilobita hidup dari 570
juta  hingga 300 juta tahun yang lalu
pada Masa Paleozoikum.
Binatang bertulang belakang,
disebut vertebrata muncul pada Zaman Devon. Diantaranya ikan pertama.
Pada Zaman Karbon muncullah
tetumbuhan Amfibi seperti katak
adalah binatang pertama yang merayapi daratan.
Pada akhir Zaman Karbon ada amfibi lebih
banyak lagi, dan reptilia pertama
mulai muncul.
Pada awal Zaman Trias ada banyak
reptilia dan dinosaurus, bersama
dengan mamalia pertama.
Zaman Jura adalah masa jaya dinosaurus ;
waktu itu ada banyak alosaurus,
stegosaurus dan apatosaurus.
Dinosaurus terus berevolusi. Pada Zaman
Kapur Tiranosaurus dan Triseratops
muncul untuk pertama kali.
Semua dinosaurus sudah lenyap pada Masa
Kenozoikum, dan sudah ada mamalia besar
seperti misalnya mamut.


copyright © -50497468-

Asteroid Raksasa Penyebab Kepunahan Dinosaurus

Jakarta (ANTARA News) - Asteroid raksasa yang menghantam Bumi adalah satu-satunya penjelasan yang dapat diterima sebagai penyebab kepunahan dinosaurus, kata satu tim ilmuwan global, Kamis (4/3), dengan harapan dapat menyelesaikan pertikaian yang telah memecah para ahli selama beberapa dasawarsa.

Satu panel yang terdiri atas 41 ilmuwan dari seluruh dunia mengkaji penelitian selama 20 tahun guna mengkonfirmasi penyebab kepunahan Cretaceous-Tertiary (KT), yang menciptakan "lingkungan seperti neraka" sekitar 65 juta tahun lalu dan menghapus lebih separuh dari semua spesies di planet ini.

Pendapat ilmiah terpecah mengenai apakah kepunahan tersebut disebabkan oleh asteroid atau oleh kegiatan gunung berapi di Deccan Traps, yang sekarang adalah India --tempat serangkaian letusan gunung berapi yang berlangsung selama 1,5 juta tahun.

Studi baru itu oleh ilmuwan dari Eropa, Amerika Serikat, Meksiko, Kanada dan Jepang dan disiarkan di jurnal Science mendapati bahwa asteroid dengan lebar 15 kilometer menghantam bumi di Chixulub --kini Meksiko-- adalah penyebab punahnya  KT.

"Kami sekarang memiliki bukti besar bahwa satu asteroid adalah penyebab kepunahan KT. Ini memicu kebakaran sangat besar, gempa bumi dengan ukuran lebih dari 10 pada skala Richter, dan tanah longsor seluas benua, yang menciptakan tsunami," kata Joanna Morgan dari Imperial College London, penulis bersama kajian tersebut.

Asteroid itu diduga telah menghantam Bumi dengan kekuatan satu miliar kali lebih kuat dibandingkan dengan bom atom di Hiroshima.

Morgan mengatakan "paku terakhir di peti mati bagi dinosaurus" hadir ketika bahan ledakan beterbangan di atmosfir, menyelimuti planet ini dalam kegelapan, sehingga memicu musim dingin global dan "membunuh banyak spesies yang tak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mirip negara ini".

Para ilmuwan yang mengerjakan studi tersebut menganalisis pekerjaan ahli palaeontologi, geokemistri, contoh iklim, geofisika dan sedimentologi yang telah mengumpulkan bukti mengenai kepunahan KT selama 20 tahun belakangan.

Catatan geologi memperlihatkan peristiwa itu yang memicu kepunahan dinosaurus dengan cepat merusak ekosistem darat dan laut, kata mereka, dan hantaman asteroid tersebut "adalah satu-satunya penjelasan yang dapat diterima untuk ini".

Peter Schulte dari University of Erlangen di Jerman, penulis utama mengenai studi itu, mengatakan catatan fosil dengan jelas memperlihatkan kepunahan massal sekitar 65,5 juta tahun lalu --masa yang sekarang dikenal sebagai perbatasan K-Pg.

Teori gunung api Deccan juga terlempar ke dalam keraguan oleh model mengenai kimiawi atmosfir, kata tim tersebut, yang memperlihatkan dampak asteroid diduga telah mengeluarkan jauh lebih banyak sulfur, debu dan jelaga dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan ledakan gunung berapi, dan mengakibatkan kegelapan dan udara dingin yang sangat ekstrem.

Gareth Collins, penulis lain dari Imperial College, mengatakan dampak asteroid bukan hanya menciptakan "hari yang bagaikan neraka" yang menandai akhir dari 160 juta tahun kejayaan dinosaurus, tapi juga menjadi hari yang sangat besar bagi hewan mamalia.

"Kepunahan KT adalah masa penting dalam sejarah Bumi, yang akhirnya melicinkan jalan bagi manusia untuk menjadi spesies dominan di Bumi," ia menulis di dalam komentar mengenai studi itu, sebagaimana dikutip oleh wartawan Reuters, Kate Kelland.



Keunikan Komodo Sebagai Dinosaurus Terakhir di Dunia

 

komodoKomodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia yang memiliki habitat hidup alami di pulau Komodo, Flores, Rinca, Gili Motang, Gili Dasami di Nusa Tenggara, Indonesia. Komodo memiliki panjang tubuh 2-3 meter dengan berat biasanya mencapai 70 kg. Panjang ekornya sama dengan panjang tubuhnya, memiliki 60 buah gigi tajam dengan panjang gigi masing masing sekitar 2,5 cm.

Tubuh komodo ditutupi oleh sisik sisik keras berwarna abu abu gelap sampai merah bata pada jantan dan berwarna kehijauan pada yang betina. Komodo jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan komodo betina. Komodo memiliki lidah panjang yang dapat dijulurkan dan bercabang berwarna kuning.



Air liur komodo biasanya bercampur dengan darah, hal tersebut karena gigi giginya dilapisi oleh gusi yang ikut tercabik pada waktu makan. Kondisi inilah yang membuat air liur komodo mengandung banyak bakteri yang sangat mematikan. Selain mengandung bakteri ternyata air liur komodo juga mengandung bisa untuk melumpuhkan mangsanya.

Satu hal lagi yang menarik adalah fenomena partenogenesis pada Komodo. Komodo betina dapat bereprodusi tanpa adanya komodo pejantan. Seperti pada film Jurasic Park, dinosaurus diciptakan dengan rekayasa genetika, semua dinosaurus tersebut berjenis kelamin betina semua, tapi ternyata mereka dapat bertelur dan melahirkan bayi dinosaurus.

Reproduksi normal komodo terjadi antara komodo jantan dan komodo betina, pada fase awal perkawinan, komodo betina selalu berontak dengan menggunakan gigi dan cakarnya, wah berarti pemerkosaan nih, he he. Selanjutnya komodo pejantan harus mampu mengendalikan betina pada saat perkawinan terjadi agar pejantan tidak terluka. Komodo betina dapat bertelur sekitar 20 butir telur, yang kemudian telur tersebut disimpan di dalam lubang tanah untuk dierami.

komodoWalaupun komodo memiliki tubuh yang besar dibandingkan dengan kakinya, komodo dapat berlari sampai 20 km/jam untuk mengejar mangsanya, jadi apabila kita berkunjung ke pulau komodo, kita harus berhati hati. Komodo memakan bangkai hewan, maupun hewan hasil buruannya, komodo ternyata dapat mendeteksi bangkai yang jaraknya sampai 9,5 km, wah hebat sekali bukan.

Komodo sebagai satwa langka yang diyakini sebagai dinosaurus terakhir di muka bumi ini ternyata merupakan satwa yang unik dan menarik. Marilah kita dukung Pulau Komodo sebagai salah satu "New Seven Wonders of Nature"!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar